Titian nada membentuk harmoni. Demikianlah halnya bagi diri
kita manusia. Ada banyak hal yang sesungguhnya bisa kita ambil ibroh, lewat banyak
hal yang kita perankan di dunia ini.
Seperti halnya ketika kita bicara tentang daun daun. Yang
dalam bahasa kali ini adalah dedaunan pohon oak, kita banyak mengambil ibroh
dari perannya.
1.
Pertama tentang fungsinya sebagai dapur tumbuhan
Berbicara tentang dapur berarti bicara
tentang proses pembuatan makanan untuk tetap bertahan hidup. Dan berarti juga
harus bicara tentang bagaimana ia mencari sumber bahan makanan yang akan ia
masak. Dan tentu saja, itu semua tidak seketika langsung bisa diperoleh oleh daun
daun itu sendiri, butuh elemen elemen lain sebagai penyuplai bahan mentahnya,
butuh akar, butuh batang, cabang dan ranting, barulah setelah semua bahan
terkumpul dapur bisa difungsikan dengan baik.
Menjadi tempat untuk mengolah berbagai
macam pemikiran, menjadi orang yang berperan untuk merumuskan suatu kebijakan,
menjadi orang yang harus senantiasa berpikir untuk bertahan hidupnya elemen
yang lain adalah memainkan peran sebagai rerimbunan daun sebagai dapur tempat
sumber makanan berasal. Disini kita sadar betul, bahwa kita memiliki peran yang
penting, yang harus bekerja keras, yang harus berlapang dada, yang harus setia
menunggu, harus senantiasa mengakui bahwa kita tidak pernah bisa hidup sendiri.
Dan keyakinan ini bukanlah sesuatu yang harus diungkapkan, bukan sesuatu yang
perlu dinyatakan, bukan pula sesuatu yang hanya terjadi secara temporal, tetapi
ini adalah sesuatu yang harus terjadi secara natural, seiringan dengan
bertambah besar dan tingginya pepohonan. Kesadaran bahwa kita saling
membutuhkan, kesadaran bahwa kita saling bertahan, bercakap, berbuat,
bertindak, secara bersama sama adalah kecakapan keseharian, kecakapan yang
harus dilakukan secara berkesinambungan, karena selama pohon itu tegak, seperti
itulah peran daun sebagai dapur terus dimainkan.. (Allohu A’lam)
(Bersambung, InshaAlloh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar