Senin, 30 Januari 2012

Keriap Rerimbunannya Oak adalah Langgam Harmoni Senar Senar Gitar (3)



1.       Dan langgam harmoni selanjutnya adalah daun yang selalu tampak dari sudut manapun orang melihat.
Coba perhatikan, adakah orang melihat suatu pohon dimulai dari akarnya? Mungkin ada, tapi coba lihat seberapa banyaknya.
Perhatikan pula berapa banyak orang bisa mengenali pohon berdasarkan batang-cabang-atau rantingnya? Ada, tapi dibutuhkan kedekatan, sulit jika jarak jauh orang harus mendeteksinya.
Demikian pula halnya bunga dan buah, orang sebenarnya akan dengan mudah mengenalinya, namun tak semua bunga dan buah dari tiap tiap pohon ada sepanjang masa.
Maka daun adalah harmoni pelajaran berharga yang bisa kita petik selanjutnya.

Dari bawah, bisalah kita mendongak menyaksikan daun daun oak itu ada,
“oh, pohon ini teramat subur,” ketika dalam dongakan kepala daun lebat sampai sinar matahari tak menembusnya
Dari Atas, daun daun yang rimbun bisa tertangkap jelas oleh satelit penginderaan jauh maupun pesawat udara pemotretnya.

ada motivasi langit dalam jumlah daun yang terus bertambah tambah
“ini deliniasi kawasan vegetasi, kemungkinan kandungan air tanahnya melimpah, dan tak heran jika disekitarnya adalah permukiman yang berkembang, karna memang tabiat manusia berdekat dekat dengan air sumber kehidupan” ketika didapati dalam foto udara atau citra Quickbird unsur interpretasinya menggambarkan warna hijau, tekstur kasar.
Dari samping, daun daun yang rimbun adalah pemacu semangat rombongan kafilah yang kelelahan setelah sekian jarak mereka tempuh menyeberangi lautan pasir gurun.
“Cepatlah, dan sabarlah sejenak, lihatlah di depan sana ada pohon rimbun yang bisa mengistirahatkan kita sejenak,” kata pimpinan rombongan ketika dilihatnya ada pohon di depan.
Ya, memang demikian sunatullahnya. Daun ditakdirkan untuk menghadirkan banyak hal hal baru yang bisa segera bermunculan sekejab begitu ianya dilihat.
Begitupun hendaknya kita. Khoirunnas an Fa’uhum Linnas. Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi selainnya. Kita pun, bisa terus menambah kemampuan dan kapasitas diri dengan sungguh sungguh –sebagaimana oak, iapun rimbun karena kesabaran untuk terus menambah kuantitas kuantitasnya tak henti henti, sekali lagi, tak henti-henti- agar bisa menghadirkan kebermanfaatan yang semakin bertambah tambah kebermanfaatannya. Bagaimana orang lain terinspirasi dan termotivasi hanya melihat sekelebat diri kita lewat, bagaimana orang lain bisa memungut hikmah hikmah yang lebih luas, tergerak untuk mencari informasi dan belajar lebih karena kita membersitkan sedikit interpretasi akan suatu idea atau permasalahan di tengah masyarakat, dan bagaimana kita pun bisa memberikan ide ide secara langsung serta solusi atas permasalahan permasalahan yang dihadapi selain kita laiknya pohon oak yang dilihat dari bawah dan menghadirkan solusi keteduhan.
Ya, demikian banyak tugas tugas kita sebenarnya. Bagaimana menjadikan kita, diri kita adalah inspirasi kebaikan, bersama sama untuk menjadi motivator peradaban, dan memacu diri sendiri dan orang orang sekitar untuk terus belajar.(Allohu A’lam)
Bersambung-InshaAlloh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar